Berita
Buletin Market Updates - Februari 2025

Kinerja pasar saham ditutup negative pada bulan Februari dipengaruhi sentiment dari AS dimana Presiden Trump berupaya untuk menaikan tarif dagang terhadap Meksiko Kanada, dan China. Sikap agresif Trump terhadap tarif dagang yang baru membuat investor melihat inflasi bisa kembali naik dan akan semakin menyulitkan bank sentral untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter.
Pasar obligasi ditutup menguat pada bulan Februari dan yield IndoGB 10Y ditutup 6.91% akhir bulan. Pasar obligasi bergerak menguat ditengah pelaku pasar yang menghindari kelas asset berisiko tinggi dan beralih ke pasar obligasi. Imbal hasil yang ditawarkan cukup atraktif dan diniali lebih resilient terhadap gejolak global.
Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 5.75% pada Februari 2025 sesuai proyeksi consensus ditengah melemahnya nilai tukar Rupiah. Turunnya imbal hasil SRBI membuat investor mulai beralih ke SBN dan deposito yang menawarkan imbal hasil lebih baik. Nilai tukar Rupiah selama bulan Januari melemah 1.61% ke Rp 16.575 per USD. Bank Indonesia terus mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga BI Rate dengan mempertimbangkan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Download Buletin Market Updates - Februari 2025: